Ketika pertama kali saya ditawarkan bisnis MLM oleh teman saya, sebenarnya saya merasa dibohongi pada waktu itu, bagaimana tidak, saya diyakinkan kalau sudah peringkat tertentu akan dapat bonus sekian ratus ribu hingga jutaan rupiah tiap bulannya, tanpa basa basi saya pun langsung join. Akhirnya saya malah lebih jelas kalau saya merasa ditipu oleh teman saya begitu saya mencoba ingin tahu lebih detail dari penjelasan upline saya yang sudah menjadi seorang leader. Karena sudah paham dan jelas, saya lalu memaafkan teman saya yang membohongi saya itu. Dan selama kurang lebih 3 tahun saya pelajari seluruh cara kerja sistem MLM, produk, dan support sistemnya.
Dibutuhkan sebuah komitmen dalam bisnis MLM. Apakah saya mau sukses? Ya jelas saya mau sukses, oleh karena itu saya harus mau mengikuti acara presentasi seminggu sekali dan diwajibkan pake jas segala oleh upline saya dan saya jalani dengan enjoy saja. Acara training 2 minggu sekali dan terkadang sebulan sekali, seminar sukses 1-2 bulan sekali, dan seminar nasional setengah tahun sekali juga saya ikuti secara rutin tanpa mbolos sedikitpun (walaupun saya relakan kuliah jadi berantakan. Jangan ditiru ya). Dengan biaya yang harus dibayar saat itu juga, bila tidak pertemuan berikutnya akan selalu ada ajakan dengan sedikit ‘ancaman’ bila tidak ikut maka sulit sekali untuk sukses dan berbagai hal lainnya. Biayanya sangat mahal dan hingga ratusan ribu rupiah. Semua itu dilakukan oleh setiap upline atau leader yang saya temui.
Selain itu saya juga ‘diwajibkan’ untuk berlangganan ‘majalah’, membeli buku-buku positif, kaset motivasi yang merupakan rekaman dari para leader-leader yang sukses. Isi kaset motivasi itu tidak jauh dari bagaimana sulitnya membangun bisnis, jatuh bangun, ditolak orang, dikecam oleh keluarga, hingga akhirnya bisa sukses. Kaset -kaset tersebut harus dibeli tiap bulan kalau ada yang baru. Dalam sebulan kita harus ‘makan’ habis seluruh kaset itu dan juga berbagai kaset pilihan lain yang ‘wajib’ beli. Akhirnya saya coba semua paket training dan kaset-kaset tersebut.
Setiap hari mencoba mendengarkan berbagai macam kaset memang cukup memotivasi, tetapi setelah beberapa bulan kemudian ‘eneg’ juga. Isinya memang tak jauh dari pengalaman orang-orang sukses. Tanpa disadari yang saya fokuskan adalah membeli kaset dan bukannya membeli produk (inti dari bisnis MLM). Yang saya tawarkan pada downline saya bukan membeli produk tapi membeli kaset motivasi dan tiket seminar.
Terlihat sekali perbedaan orientasinya. Masalahnya adalah saya tidak akan mendapatkan keuntungan dari menjual kaset dan tiket seminar, yang saya dapatkan dengan mengajak orang ke seminar. Apa yang dilakukan dalam tiap seminar, sebenarnya tidak jauh dari isi kaset motivasi, dan di dalam seminar tersebut kita juga diajak membeli kaset lagi dan terutama juga tiket seminar berikutnya. Akhirnya yang terjadi di sana orang bukan lagi menjual produk MLM, tapi jualan kaset dan tiket seminar, dan lucunya kalau tiket yang kita beli tidak laku karena tidak ada yang mau kita undang, kita juga bisa jadi calo tiket kok, dengan mengobral harga tiket yang kita punya….he he he ini kejadian nyata bung…buktikan aja sendiri.
Perusahan pendukung jaringan alias support sistem biasanya didirikan oleh para orang-orang sukses di perusahaan MLM tertentu (walaupun ada yang dikelola oleh perusahaan MLM sendiri), dengan tujuan membantu para distributor untuk dapat menjalankan bisnisnya dengan baik dan terarah sesuai sistem yang mereka buat. Tetapi menurut saya, mereka (para pelaku / leader) melakukannya dengan cara yang kurang tepat, karena ini akhirnya menjadi bisnis sampingan atau mungkin bisnis utama dari mereka ibarat kata mereka – para leader – membuat keran air baru untuk dompet mereka .
Berapa besar sih omzet yang didapat dari penjualan tiket acara presentasi, training, seminar-seminar ekslusif, VCD dan kaset? Bila harga yang ditawarkan hanya untuk menutupi ongkos produksi, sebenarnya tak masalah. Tetapi dengan harga yang cukup mahal, bagi saya mereka mengeksploitasi keluguan atau keculunan para distributor yang sebagian besar sebenarnya mencoba untuk memperbaiki hidup mereka.
Berapa besar uang yang masuk ke kantung para orang sukses tersebut dari mereka (distributor)? Padahal uang tersebut dapat dipakai untuk biaya hidup mereka sehari-hari. Komitmen dalam bisnis ini menjadi sangat mahal dengan biaya yang menurut saya tak sepantasnya dikeluarkan. Bila para orang sukses tersebut memiliki komitmen yang baik, tak ada salahnya bila semua biaya training, seminar dan kaset tersebut mereka yang tanggung. Toh mereka tidak kekurangan uang, dan ini akan mengembalikan sebagian keuntungan yang mereka ambil dari para distributor di bawah. Tapi sekali lagi mohon maaf, para leader-leader yang sukses tersebut pun berkilah bahwa acara prensentasi, training, seminar, kaset, vcd, buku-buku, majalah, ini semua adalah salah satu bentuk investasi bagi para distributornya yang mau sukses. Investasi???
Semua ini akhirnya yang membuat orang banyak cukup negatif terhadap bisnis, dengan demikian anda sebagai rantai terbawah lebih sulit mendapatkan keuntungan. Uang anda malah habis untuk memperkaya orang sukses (kok sama kayak money game ya). Untuk menjadi sukses anda harus lebih sabar, menghabiskan modal lebih daripada yang seharusnya, hingga keuntungan dari komisi yang anda peroleh dapat menutupi semua biaya tersebut. Memang ini butuh waktu, sekarang tinggal apakah anda memiliki modal yang cukup untuk itu? Terkadang peringkat omzet tertinggi pun belum tentu memiliki keuntungan yang seharusnya mereka peroleh, karena keuntungan mereka terkuras untuk perusahaan support sistem tersebut.
Organisasi support sistem sebenarnya perusahaan terpisah dari perusahaan produsen MLM, tetapi tidak dipungkiri bila ada jajaran pemilik produsen MLM yang juga memiliki saham di perusahaan tersebut. Anda sebenarnya tidak wajib untuk bergabung dengan mereka, tetapi bila anda direkrut oleh lulusan mereka akan sulit sekali untuk melepaskan diri dari jeratan, karena semua rantai dari atas hingga bawah akan menjerat anda untuk mengikuti langkah yang selama ini mereka lakukan. Tetapi bila anda memiliki komitmen yang lebih kuat, anda bisa, orientasikan seluruhnya pada how to sell the product bukan how to sell the support system. Rekrutlah orang yang memang target pasar dari produk tersebut dan memiliki komitmen yang kuat juga untuk membangun pasar. Tak usah mempedulikan berapa besar keuntungan yang diperoleh upline dari anda. Itu adalah rejeki mereka, dan biarkanlah (berpikirlah dari sudut positifnya saja, oke).
Jadi saya berharap dan menghimbau kepada para leader untuk menggunakan organisasi support sistem dengan sepatutnya. jika memang sistem unggul, tunjukkan keunggulannya dan jika sistem punya kelemahan, tunjukkan kelemahannya serta cara mengantisipasinya. Gunakan support sistem sebagaimana semestinya tanpa mengorbankan pihak-pihak tertentu demi kepentian segelintir orang terlebih lagi jangan digunakan sebagai alat untuk mengeruk profit, sebagai alat atau media untuk menutup mata dan akal sehat para distributor dengan doktrin-doktrin yang berlebihan, mengagung-agungkan seorang leader melebihi sang pencipta. Jika perusahaan memiliki sistem yang memang unggul kenapa harus takut? Bukankah begitu?
Tapi saya sangat yakin sekali, masih ada organisasi support sistem di beberapa perusahaan MLM yang lebih berorientasi kepada distributornya, lebih perhatian, dan lebih ingin memajukan distributornya tanpa harus melihat sebagai alat mengeruk profit tiap bulannya.
ancaman ya?
wajib ya?
oooooooo… jadi alat bantu itu memberi untung buat leader?
apa sih bedanya mlm sama money game?
apakah tidak ada yang begitu, kerja keras menghasilkan 90% gagal dan 10% berhasil. namun 90% kegagalan memberi pelajaran dan mendorong unutk terus berusaha.
menunjukkan kelemahan? bukan memperbaiki kelemahan?
apakah ada manusia dan perusahaan yang sempurna?
untuk winterwing :
kalau anda tidak ikut salah satu program dari support sistem anda, apa yang akan leader anda lakukan kepada anda? pasti akan diancam tapi secara halus dan nyindir.
kalau boleh tahu anda itu ikut MLM apa? udahlah buka-bukaan aja gak usah ditutup-tutupi lah, saya tahu semua jenis MLM dan semua sistemnya.
kalau anda berani menunjukkan keterbukaan anda saya akan ladeni anda berdebat secara profesional.
silahkan baca artikel saya lagi buat nambah kamu info buat kepalamu ya.
@winterwing
“apakah tidak ada yang begitu, kerja keras menghasilkan 90% gagal dan 10% berhasil. namun 90% kegagalan memberi pelajaran dan mendorong unutk terus berusaha.”
Masalahnya yg berhasil itu bisa berhasil karena mengajak orang2 yg gagal… orang2 yg gagal itu dicuciotak sedemikian rupa supaya terus menerus mengeluarkan uang untuk menggaji para orang2 yg berhasil…
kalo ga ada tutup point sich mungkin ga bermasalah… karena artinya tdk ada paksaan..
tapi tetep aja gw gak minat MLM 😀
Saya setuju sekali dengan tulisan anda.
Sejak awal saya mengenal MLM,saya belajar bagaimana sistem bonus dibagikan kepada distributor dan dengan konsep MLM, sistim duplikasi memang merupakan leverage yg sangat luar biasa, malah dikatakan sebagai keajaiban dunia ke 8.
Untuk itulah support sistem dibuat untuk menduplikasikan diri kita agar bisa diikuti oleh anggota2 baru, namun seringkali support sistem malahan menjadi sebuah perusahaan dalam perusahaan dan income ini malahan lebih besar daripada bonus yg dibagikan oleh perusahaan MLM itu sendiri (hanya untuk leadernya saja lho,bukan untuk semua distributor).
Oleh sebab itu saya juga tidak mau ikut support sistem yg menjadikan distributor sebagai object pemasaran mereka.
Biasanya income ini berupa, biaya pertemuan,penjualan buku presentasi,kaset motivasi dll.
Mereka menganggap bahwa biaya itu wajar sebagai royalty, tetapi bagi saya itu adalah kewajiban sebagai leader untuk mengajarkan mitranya, karena dengan mitranya berhasil maka bonus kita akan bertambah juga.
Tetapi memang banyak perusahaan yg memasang target dimana semakin tinggi levelnya maka target pribadi ataupun gross group dinaikkan, akibatnya untuk mencapai pasif income seperti yg digembar-gemborkan tidak pernah terwujud.
Dan adanya break away membuat frustasi leader karena bonusnya makin kecil saja.
Jadi tidak semua support sistem itu baik adanya, jangan-jangan kita malahan menjadi object dan bukan pemasukkan yg kita dapatkan malahan pengeluaran yg lebih besar dari bonus yg kita terima.
Oleh sebab itu WASPADALAH!
MLM bukan semudah yg di katakan, tetapi juga tidak serumit yg di kira.
Kembalilah ke dasar bisnis distribusi, banyak keuntungan yg didapat dengan ikut bisnis ini.
Yang pasti jika anda menjalankan dengan benar, tidak akan pernah rugi dan bisa balik modal dalam waktu singkat.
bagi yg mau sharing bisa hub saya di bisnisliem@gmail.com
Salam Sukses
@Liem
that’s right brother
waspadalah untuk semua pelaku MLM
BISNIS IS BISNIS euceu..sah sah aja makanya sebelum join telaah dulu apakah anda siap dengan resiko dan keuntungannya?
MLM yag penting spirit yang melandasix. Semua bisnis kalo pelakux punya spirit jelek akan merusak bisnis itu……….Semoga Indonesia jaya.
bgmn dg unicore ? non profit koq, Luis Tendean tdk memetik untung dari unicore justru utk para member spy maju..
Di dunia ini tidak ada manusia yang bodoh melaikan yang ada hanya manusia yang tidak mau belajar…
Hukum pasangan : ada siang ada malam, ada laki ada perempuan, ada yang menolak pasti ada yang menerima, ada yang positif pasti ada yang negatif
Sukses ataupun Kegagalan itu saudara kembar yang yang tidak bisa dipisahkan, tidak akan ada sebuah kesuksesan yang diraih begitu saja tetapi pasti mengalami kegagalan dulu dan dari kegagalan itu membuat siapapun akan bertambah ahli di bidang nya…
seperti kutipan komentar2 sebelumya ada yang positif ada yang negatif…
Setiap orang bebas mendengarkan dari siapapun, dan setiap orang berhak berkata apapun. Tapi satu hal : kita menjadi orang seperti siapa yang kita dengarkan (karena kita mengikuti orang tersebut!)
saya pernah membaca dari sebuah buku yang kalo ngak salah judulnya “Berpikir dan Berjiwa Besar” yang menurut saya buku tersebut memang bagus sekali untuk pengembangan diri manusia yang kalo ngak salah buku tersebut adalah salah satu buku yang menjadi andalan pelaku MLM di buku tersebut tertulis : untuk menghapus 1 pikiran negatif kita perlu memasukkan minimal 2 pikiran positif. Jadi jangan beri makan pikiran kita dengan hal-hal yang negatif, apalagi tulisan2 yang penulisnya tidak berani menyebutkan jati dirinya alias surat kaleng, Ingat bahwa di internet begitu mudahnya menulis/membuat sesuatu ?
selamat ya bung bravo…semakin banyak orang yang log in ke blog anda baik itu yang negatif maupun yang positif anda benar-benar meraup uang yang tanpa mereka sadari mengalir ke kocek anda dengan cara mengadu domba mereka, memang secara langsung tidak terjadi kontak fisik tetapi secara langsung anda menjadi sumber penyebab terjadinya perang bathin diantara mereka….dan itu lebih berbahaya dari apapun….anda tidak ubahnya seorang teroris yang bergerak bersembunyi tanpa berani menunjukkan jati diri anda, kalo anda memegang semua bukti dan fakta2 mengapa anda tidak berusaha mengklarifikasi ke yang berwenang………
Siapa yg sudah tahu,di bayar berapa lois tendean,n leader lainya skali bicara d vs?sumbernya dari uang tiket member
Support system … bahasan yang menarik ….
Apa sebetulnya tujuan support system?
Prinsip dasar kerja MLM adalah multiplikasi alias pelipatgandaan. Pelipatgandaan member dari 2 4 8 16 32 64 128 256 512 1024 dst atau dari 3 9 27 dst. Selain multiplikasi, prinsip dasar kerja MLM adalah duplikasi .. kemudahan mentransfer know-how kepada team kita dan keseragaman atau SOP. Perusahaan tanpa SOP bisa kacau, MLM juga sama. Jalan tanpa SOP jadinya nightmare ….ini sudah terbukti di lapangan .. banyak orang join MLM tapi males ikut support system … mau gampangnya saja, ogah memperdalam know-how padahal bisnis MLM adalah about people…about relationship … bagaiamana mengetahui minat dan kebutuhan prospek dan bagaimana MLM bisa mengisi kebutuhan tersebut … Kalau udah gini yang kasihan adalah orang yang dia ajak apalagi kalau yang diajak adalah pemula.
Nah, karena pemahaman setiap orang tentang MLM berbeda-2 .. ada yang pemula ..ada yang veteran. Kalau yang veteran, mungkin tidak butuh support system meskipun saya yakin dulu waktu dia pemula dia juga butuh support system. Tapi bagaimana yang pemula? Bayangkan kita sebagai orang yang mengajak orang lain bergabung dan kita tahu bahwa dia pemula di MLM … apa yang akan kita ajarkan ke dia? Kalau kita sendiri adalah veteran dan belum punya support system, mungkin kita bisa transfer know-how kita langsung kepada orang yang kita ajak. Tapi kalau kita juga pemula, apa yang mau ditransfer?
Support system + no action = day dreamer
No Support system + action = nightmare
No support system + no action = going no where/stay where you are
support system + action = work smart+work hard
Soal menganggap support system sebagai investasi … saya berkeyakinan bahwa investasi untuk mendapat ilmu tidak ada ruginya. Apalagi ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri yang bisa dipake di tempat lain seperti kantor atau bisnis lainnya. Investasi untuk beli buku-2, dvd, cd, kaset juga sama tidak ada ruginya karena meskipun kita tidak lagi aktif di MLM, ilmu dan pola pikir para leader MLM tentang mindsetting, arti perjuangan, hikmah kegagalan dll bisa dimanfaatkan untuk bidang lain di luar MLM.
Soal banyaknya materi dvd/cd/kaset yang harus dibeli, pilah-pilah saja sesuai kebutuhan kita saat itu. Yang pasti, seiring perkembangan jaringan dan semakin besarnya grup …. leadership anda harus lebih meningkat karena persoalan juga makin banyak. Persoalan dengan perusahaan, dengan upline, dengan dowline, dengan prospek, dengan keluarga atau orang terdekat dll.
Jadi pilih mana? jalan tanpa support system atau dengan support system?
ikutan boleh donk…??
Yang dikatakan mas katon tuh benar, gak salah kalo kita ikut program support sistem MLM-a, yang dikatakan para leader bahwa itu semua sebagai Investasi.. Investasi untuk belajar, belajar mengembangkan kepribadian atau kreatifitas mental kita. saya dulunya adalah seorang distributor dari inisial “T”, dan berakhir di Lev. 6. saya out, krn keterpaksaan kondisi… dan apa yang saya pelajari di support sistemnya bisa saya terapkan di kehidupan saya… saya mempelajari marketing plan, support sistemnya, konsep pengembangannya, edp, warehouse, IT, accountingnya, saya menganalisis semuanya dari MLM lama saya analisis…. akhirnya sekarang saya membuat MLM baru bekerja sama dengan perusahaan di Medan…. saya tau sekarang dari mana Bonus2 itu di bagikan….. anda mau tahu sesuatu, sebenarnya siapapun anda yang sudah bergabung ke MLM (khususnya inisial “T”) mau level 3, 2, 1 terus anda menjadi level 6 kemudian kaki anda pincang karena 2 dari 3 orang leader anda menyerah… atau biasa mereka bilang MUNTABER (Mundur Tanpa Berita), kemudian 1 kaki anda lagi terus hidup sampai ia Bronze, Silver, terus ampe Director… anda yang masih terus level 6 sebenarnya dari analisis saya anda berhak mendapatkan BMW……… Kenapa??? karena TGS Downline anda yang melewati anda adalah TGS anda Juga….. dan setiap member sebenarnya sudah di jatah sekian %, untuk bagi reWARD dari anggaran biaya perusahaan tersebut… tapi yang namanya profit oriented mereka buat syarat lagi “kalo gak imbang kakinya” maka gak dapat Reward….. terusss adalagi, Sistem mereka ternyata bonus jaringannya di batasi ampe level kedalaman tertentu saja…. padahal kalau saya analisa, bonus jaringan bisa sampe tak terbatas……
Terus untuk apa ada Side Volume????? katanya sistemnya luar biasa di buat ama pakar MLM dunia…. Mana??? itu namanya ngakal2in member…. karena masyarakat kita gak tau analis sistem begituann….
bravo : setubuh…good analisis
Kalau Bisnis Multi Level dijalankan dan dijalani oleh orang yang jujur dan baik.. maka otomatis bisnisnya akan bersih dan baik dan bagus pula…. Jadi gak semua bisnis MLM sperti yang bung Bravo katakan… Not all MLM business is a big LIER