Tag

INTRO DULU BIAR GAK TEGANG YA

HHmmm….hhhmmmmm.. test test test…..tessttt sattu duaaa tessstt tigaa…………………..

Banyak orang bergabung dengan bisnis Tianshi hanya karena emosi sesaat untuk mendapatkan bonus-bonus yang dijanjikan/diiming-imingkan, tetapi setelah 4-5 bulan pertama biasanya akan langsung mundur, istilahnya MUNTABER (MUNdur TAnpa BERita). Alasan kedua yang menjadi kegagalan sebagian besar anggota Tianshi adalah karena mereka tidak benar-benar mengerti karaketeristik bisnis MLM yang mereka ikuti.

Mereka menganggap kalau bisnis MLM merupakan karakteristik bisnis INVESTASI.


Leader-leader Tianshi biasanya memotivasi member atau anggotanya dengan hasil akhir seperti mobil mewah, rumah mewah, vila mewah, pesawat terbang, wisata ke luar negeri dll, TETAPI TIDAK PERNAH menjelaskan proses atau tahap untuk mencapainya. Yang sering diucapkan terus adalah SUKSES = 95% IMPIAN dan 5% sisanya TEKNIS. Gimana mau sukses la wong kerjaannya hanya ngimpi (95%) aja sih dibanyakin dan kerjanya aja yang dikit (5%). Biasanya ketika member menjalankannya, setelah beberapa bulan berikutnya akan menemukan beberapa hal yang menjadi alasan untuk tidak melanjutkan lagi :

Ø Marketing Plan (karena umumnya perusahaan MLM berasal dari luar Indonesia) kurang cocok untuk karakteristik orang Indonesia. Kebanyakan orang Indonesia bergabung dengan perusahaan MLM dalam rangka perbaikan ekonomi keluarga, tetapi seringkali terjadi sebaliknya. Umumnya orang Indonesia (oleh berbagai sebab salah satunya alasan ekonomi keluarga) lebih ingin cepat memetik hasil atau dengan perumpamaan “Kalau menanam mangga lebih senang dengan system cangkok ketimbang menanam dimulai dari biji”, bahkan jika mungkin “langsung saja membeli di pasar”. Sedangkan MLM umumnya dikonsep untuk masyarakat ekonomi maju, yang tidak terlalu buru-buru menikmati hasil, sebab negara menjamin kesejahteraan warga negaranya (bahkan pengangguranpun mendapat tunjangan sosial).

Ø Member menjalankan bisnis Tianshi untuk mendapatkan penghasilan, tetapi menemukan diri mereka harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar dan terus menerus di tahun-tahun awal mereka bergabung, untuk tutup poin, support sistem, dan ongkos operasional sehari-hari, sementara penghasilan yang mereka peroleh tidak sebanding dengan pengeluaran yang mereka keluarkan.

Ø Mungkin anda atau beberapa orang mampu untuk memenuhi pengeluaran yang besar tadi, tetapi masalahnya jaringan anda di mana sebagian masyarakat Indonesia belum tentu mampu melakukannya, karena sebagian besar masyarakat Indonesia yang begabung dan menjalankan bisnis MLM justru ingin mendapatkan tambahan keuangang/pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga, target omset yang harus anda penuhi sangat sulit untuk dicapai, dan bonus anda akan semakin kecil lagi.

Alasan inilah sebenarnya yang menyebabkan banyak orang gagal dalam menjalankan bisnis MLM umumnya dan Tianshi khususnya, selain karena malas tentunya. Saat ini, karena buruknya pandangan orang tentang bisnis MLM membuat para Leader-leader Tianshi mengajari anggotanya agar tidak menyebut bisnis mereka sebagai bisnis MLM, tetapi menggunakan istilah lain, tetapi pada prinsipnya sebenarnya adalah sama saja, seperti menggunakan istilah Franchise, personal franchise, membangun supermarket, kartu diskon belaja di supermarket, dan sebagainya.

………………………………..BERSAMBUNG KE SEASON 2